Kacabdin Aceh Utara Resmikan Panen Karya P5 dan ESLITE di SMAN 1 Dewantara

  • Bagikan
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Utara, Ahmad Yamani didampingi Kepala SMA Negeri 1 Dewantara, mengunjungi stand 'Panen Karya' Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan pameran kuliner yang diolah langsung oleh para pelajar di Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Dewantara, Aceh Utara, Sabtu (4/3/2023). durasi/Rahmat Mirza

ACEH UTARA – Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Dewantara menyelenggarakan kegiatan ‘Panen Karya’ Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan itu diisi dengan penampilan ‘Eslite’ event seni literasi dan edukasi, serta pameran kuliner yang diolah langsung oleh para pelajar.

Avent tersebut dibuka langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Utara, Ahmad Yamani didampingi Kepala SMA Negeri 1 Dewantara, Mustafa, Komite Sekolah, Pengawas Sekolah di SMA N 1 Dewantara, Aceh Utara, Sabtu (4/3/2023).

Kepala SMA Negeri 1 Dewantara, Mustafa.

“Kegiatan Panen Karya atau P5 yang diajarkan di sekolah itu sesuai tuntutan kurikulum merdeka yang diajarkan. Nah, hari ini mereka bisa langsung menampilkan karya-karya yang sudah diajarkan, sehingga produk dari hasil karya tersebut bisa tampilkan dalam kegiatan ini,” kata Kepala SMA Negeri 1 Dewantara, Mustafa.

Mustafa mengakui sangat bangga dengan karya-karya yang ditampilkan oleh pelajar hari ini. Bahkan produk makanan yang diolah oleh pelajar sendiri memiliki harga jual sangat luar biasa. “Tentu saya sangat bangga dengan capaian yang didapatkan pelajar yang telah diajari dewan guru,”katanya.

Penampilan ‘Eslite’ event seni literasi dan edukasi, Panen Karya P5, serta pameran kuliner di SMA Negeri 1 Dewantara, Aceh Utara, Sabtu (4/3/2023).

Bahkan para pelajar juga dapat mengolah dari makanan tradisional menjadi makan moderen.

Adapun produk unggulan kewirausahaan di SMA Negeri 1 Dewantara yakni produk gusera atau disebut gula semut Dewantara.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Utara, Ahmad Yamani.

Sementara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Utara, Ahmad Yamani mengatakan, produk yang ditampilkan pelajar ini merupakan program dari guru pengerak. Dalam program tersebut para guru mengajari dari cara mengolah hingga menghasilkan apa yang telah mereka pelajari.

“Semua apa yang diajarkan kepada pelajar merupakan tuntutan dari kurikulum merdeka,” kata Kacabdin Ahmad Yamani. (*)

  • Bagikan