Terlihat Kumuh dan Aroma Tidak Sedap, Satpol PP-WH Lhokseumawe Tutup Akses Pasar Pusong

  • Bagikan
Penutupan salah satu ruas jalan menuju pasar Tradisional Pusong, Kota Lhokseumawe dilakukan sebagai upaya penertiban kota dari lokasi kumuh, hingga menimbulkan aroma tidak sedap, Jumat (19/5/2023).

LHOKSEUMAWE – Pemerintah Kota Lhokseumawe melakukan penutupan salah satu ruas jalan menuju pasar Tradisional Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Jumat (19/5/2023).

Penutupan tersebut dilakukan sebagai upaya penertiban kota dari lokasi kumuh.

Peringatan terakhir ini dilakukan setelah petugas memberikan dua kali surat peringatan, namun tak kunjung dipatuhi oleh pedagang. Rencananya seminggu ke depan lokasi tersebut akan digusur, dan petugas akan melakukan tindakan tegas.

Sekretaris Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Dhiyauddin mengatakan, peringatan terakhir dengan menutup akses jalan menggunakan portal, supaya pedagang segera pindah ke bangunan pasar yang telah disiapkan oleh pemerintah. Rencananya, penutupan ini akan dilakukan selama sepekan sebelum penggusuran dilakukan.

“Dengan kita tutup jalan ini, kita lakukan penertiban. Jika matinya jalan ini, mungkin pedagang tidak akan berjualan lagi di sini. Kami mohon kepada masyarakat yang berjualan di seputaran KP3, mulai dari Desa Kampung Kota sampai Desa Pusong segera masuk ke pasar ikan dengan lapak yang sudah ditentukan. Tolong tertib dan rapi sesuai dengan arahan bapak Pj Wali Kota Lhokseumawe,” ujar Dhiyauddin.

Lokasi tersebut menjadi salah satu titik kumuh hingga menimbulkan aroma tidak sedap karena air dari ikan yang tergenang. Selain itu, karena seluruh pedagang berjualan di pinggir jalan, hal tersebut menyebabkan terganggunya kendaraan bermotor yang akan melintas.

“Kami imbau kepada pedagang untuk segera membongkar secara mandiri lapaknya selama estimasi waktu yang telah kami diberikan, sepekan ke depan lokasi ini tetap akan kami gusur sesuai aturan,” tegas Dhiyauddin. (*)

  • Bagikan