Semarak Rupiah Ramadhan dan Idul Fitri, Bank Indonesia Lhokseumawe Siapkan Rp2,2 Triliun Layani Penukaran Uang Baru

  • Bagikan
Penjabat (Pj) Walikota, A. Hanan bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe Gunawan menyerahkan simbolis penukaran uang baru bagi masyarakat usai membuka acara Kick Off SERAMBI (Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri) di halaman Museum Kota Lhokseumawe, Rabu (20/3/2024).

LHOKSEUMAWE – Menghadapi momentum bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, dimana permintaan uang rupiah cukup tinggi, Bank Indonesia telah menetapkan 3 (tiga) strategi yang dikemas dalam kegiatan SERAMBI (Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri).

Kick Off SERAMBI yang dilaksanakan di Lhokseumawe dilakukan pada, Rabu (20/3/2024) yang juga dihadiri oleh Penjabat (Pj) Walikota, A. Hanan berlokasi di halaman Museum Kota Lhokseumawe.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe Gunawan mengatakan, kegiatan Serambi dimaksud meliputi antara lain, pemenuhan kebutuhan uang Rupiah, yakni tersedianya uang dalam jumlah nominal yang cukup, pecahan yang sesuai, kondisi yang layak edar, dan tepat waktu bagi masyarakat.

Pelaksanaan layanan kas, BI bekerjasama dengan seluruh perbankan akan melakukan kegiatan layanan kas keliling bersama dan pembukaan loket penukaran uang baru bagi masyarakat di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Lhokseumawe.

Serta edukasi dan komunikasi, yakni penyelenggaraan kegiatan Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah edisi Ramadhan, dimana komunikasi CBP diarahkan untuk penyebaran pesan Bijak Berbelanja dengan tagline “Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah” dalam rangka turut serta dalam pengendalian inflasi.

“Ini adalah bentuk kolaborasi para pimpinan perbankan dan seluruh undangan dari SKPD Kota Lhokseumawe sebagai wujud sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia dengan perbankan maupun Pemko Lhokseumawe,” kata Gunawan kepada awak media di halaman Museum Kota Lhokseumawe, Rabu (20/3).

Pemulihan ekonomi yang berlanjut tercermin dari kebutuhan uang di wilayah kerja KPw BI Lhokseumawe pada periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini yang diperkirakan sebesar Rp2,2 Triliun, meningkat 15,8% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp1,9 Triliun.

Hal ini merupakan tugas Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan uang Rupiah di masyarakat dalam jumlah dan nominal yang cukup, pecahan yang sesuai dan kondisi yang layak edar.

Sebaran loket layanan penukaran uang oleh perbankan di wilker KPw BI Lhokseumawe berjumlah 29 (dua puluh sembilan) titik penukaran bekerjasama dengan perbankan, yang tersebar di beberapa kabupaten/kota, antara lain Lhokseumawe, Langsa, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Bener Meriah, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang.

Khusus bagi perbankan yang berada di Kota Lhokseumawe, dapat kami informasikan bahwa untuk layanan kas keliling akan dilaksanakan pada tanggal 25 Maret hingga 4 April 2024 di Area Parkir Lapangan Hiraq, Kota Lhokseumawe secara bersamaan.

Selain lokasi tersebut, terdapat 5 lokasi lainnya yang akan melayani kas keliling Bank Indonesia secara bergantian, yaitu di sekitar Pasar Kota Lhokseumawe, Pasar Krueng Geukueh, Pasar Lhoksukon, Pasar Geudong, dan Museum Kota Lhokseumawe

Mekanisme pemesanan penukaran uang oleh masyarakat umum di layanan kas keliling Bank Indonesia dilakukan melalui website PINTAR (www.pintar.bi.go.id) dan memilih jadwal yang tersedia.

Penukaran uang dapat dilakukan dengan paket sebesar 4 juta rupiah yang terdiri dari pecahan seribu hingga sepuluh puluh ribu rupiah masing-masing 100 lembar dan 50 lembar pecahan dua puluh ribu serta 20 lembar pecahan lima puluh ribu.

Layanan penukaran uang Rupiah tidak dipungut biaya apapun dan demi menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat, kami menghimbau agar penukaran uang Rupiah hanya dilakukan di tempat-tempat resmi yang telah disediakan.

Bank Indonesia menghimbau kepada masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga dan Paham Rupiah. Cinta Rupiah adalah wujud dari kemampuan mengenali karakteristik dan desain Rupiah, memperlakukan Rupiah secara tepat, dan menjaganya dari kejahatan uang palsu.

Sedangkan Bangga Rupiah dicerminkan dari penggunaan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan NKRI, dan alat pemersatu bangsa.

Sementara Paham Rupiah merupakan perwujudan kemampuan memahami peran Rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan kemampuan berbelanja secara bijak sesuai kebutuhan. []

  • Bagikan