Alumni STM Bireuen 91 Santuni Anak Yatim

  • Bagikan
Ketua Alumni STM Negeri Bireuen 1991, Zulfikar Idris, menyerahkan santunan kepada anak yatim di Lhokseumawe, Sabtu (21/1/2023) malam. durasi/Tami

LHOKSEUMAWE – Alumni STM Negeri Bireuen tahun 1991 menyantuni anak yatim dalam pelaksanaan reuni yang berlangsung di Lhokseumawe, Sabtu (21/1/2023) malam. Para alumni dari berbagai daerah, berkumpul di Lhokseumawe untuk melaksanakan reuni yang berlangsung setahun sekali di berbagai daerah.

Ketua Panitia Pelaksanaan Reuni Alumni STM 1991, Ipda Wahyudi menyebutkan, pemberian santunan menjadi agenda rutin dalam setiap pelaksanaan reuni alumni STM Negeri Bireuen yang kini menjadi SMK Negeri 1 Bireuen. “Santunan yang diberikan bersumber dari para alumni tahun 1991 yang kini tersebar di berbagai kota di Indonesia,” ungkap Wahyudi di Lhokseumawe, Ahad (22/1/2023).

Ketua Panitia Reuni, Ipda Wahyudi. durasi/Tami

Ia menyebutkan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian para alumni kepada anak yatim di berbagai lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan reuni. Sebelumnya, ketika reuni berlangsung di Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Aceh Tengah, juga digelar pemberian santunan bagi anak yatim setempat.

“Jumlahnya memang tidak seberapa, tapi inilah bentuk kepedulian para alumni. Bahkan ada yang memberikan sumbangan meski tidak bisa hadir karena tugas,” tambah Wahyudi yang juga kepala Subsektor Nisam Antara Polres Aceh Lhokseumawe.

Wahyudi memberikan apresiasi kepada para alumni yang tetap mendukung kegiatan reuni dan pemberian santunan kepada 11 anak yatim di Lhokseumawe. “Harapannya, dalam reuni ke depan semakin banyak alumni yang bisa hadir untuk memperkuat ukhuwah dan persaudaraan,” ujarnya.

Sementara, Ketua Alumni STM Negeri Bireuen 1991, Zulfikar Idris, mengatakan lokasi pelaksanaan reuni digelar berdasarkan kesepakatan bersama, demikian juga dengan tema yang diusung setiap tahun. Untuk kali ini, tema yang diusung adalah “Meusaboh Hate, Kamoe Meusyedara” yang mengharapkan bertambah rasa kekeluargaan para alumni 1991 yang terdiri dari berbagai jurusan dan kini berkarier dalam berbagai bidang. “Tapi dalam pergaulan sesama alumni, kami meninggalkan semua jabatan. Di sini, kami semuanya sama,” kata Zulfikar yang bekerja di Perta Arun Gas.

Tanggapan senada disampaikan AKP Syabirin yang datang dari Bener Meriah bersama para alumni dari Aceh Tengah. Syabirin yang alumni Jurusan Teknik Elektronika, kini berdinas sebagai Kabag Ops Polres Bener Meriah. “Apa pun profesi dan jabatannya, di sini kami tetap sama. Saling menghormati dan menghargai,” ujarnya yang dibenarkan Nasir yang datang dari Medan.

Alumni STM Negeri Bireuen tahun 1991, Surya Ningsih menandatangani kaos oblong yang kemudian dilelang untuk membantu alumni yang sakit. durasi/Tami

Selain reuni dan pemberian santunan, kesempatan itu juga digunakan untuk membuat lelang kaos oblong yang ditandatangani para alumni. Hasil lelang kaos oblong tersebut, disumbangkan kepada Sugianto, alumni Jurusan TPL-2, yang sedang sakit. “Ini sebagai tali kasih kami kepada Bang Anto,” ujar Zulfikar. []

  • Bagikan