Keuchik di Aceh Utara Bimtek ke Bogor, HMI: Itu Bukan Prioritas Dana Desa

  • Bagikan
Kabid Hukum dan HAM dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe, Muhammad Adam Ramadhan. Foto: Istimewa
Kabid Hukum dan HAM dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe, Muhammad Adam Ramadhan. Foto: Istimewa

ACEH UTARA- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara, merespons terkait undangan pelatihan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diikuti sejumlah Kepala Desa (Keuchik) di wilayah Aceh Utara yang dilaksanakan di Bogor, Jawa Barat, pada 9-13 Juni 2022.

“Seyogyanya Kepala Desa (Keuchik) menggunakan dana desa (DD) dengan bijak dan tepat. Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, tujuan disalurkannya DD adalah sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi dan memberdayakan desa agar menjadi kuat, maju, mandiri dan demokratis,” kata Kabid Hukum dan HAM dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe, Muhammad Adam Ramadhan, dalam keterangannya, Kamis, 9 Juni 2022.

Adam menambahkan, karena dana desa merupakan salah satu sarana dan prasarana agar masyarakat dapat merasakan output yang optimal, bukan untuk kepuasan pribadi. Dana desa tidak akan dapat berjalan dengan baik jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, para keuchik di Aceh Utara seharusnya wajib mendahului program prioritas yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat luas khususnya di desanya (gampong) masing-masing.

“Kegiatan Bimtek ke luar daerah itu dikhawatirkan malah akan menjadikan permasalahan baru di desa. Kalau alasannya hanya untuk mengikuti pelatihan pupuk organik, di Kabupaten Aceh Utara kan ada perusahaan BUMN seperti PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang bergerak di bidang perpupukan, kita rasa mereka atau pihak PIM siap mengedukasikan para Keuchik yang ingin menambah ilmu pengetahuannya tentang pupuk,” ungkap Adam Ramadhan.

Menurut Adam, di Aceh Utara maupun Kota Lhokseumawe juga terdapat kampus-kampus yang memiliki banyak para akademisi yang diperlukan di bidang apapun. Para akademisi sangat banyak, lokasi kampus juga sangat dekat untuk berkonsultasi tentang apapun itu, jadi kalau hanya tujuan Bimtek perpupukan ke luar daerah maka terkesan mengangkangi efesiensi anggaran dan tidak memprioritas penggunaan dana desa secara efektif.

“Jadi, fokuskan saja untuk pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana ekonomi desa, pemberdayaan di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat terutama untuk mengentaskan kemiskinan.” ujar Muhammad Adam Ramadhan.

Diberitakan sebelumnya, para keuchik di Aceh Utara akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) di Bogor, Jawa Barat. Bimtek gelombang pertama akan diikuti para keuchik dan perangkat desa dari empat kecamatan pada 9-13 Juni 2022.

Kegiatan di Bogor yang akan diikuti para keuchik asal Aceh Utara itu menjadi perbincangan sejumlah kalangan setelah beredarnya surat undangan di media sosial sejak pekan lalu. Pada kop surat itu tertulis ‘Lembaga Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Putra Bangsa’, beralamat di Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Surat undangan pelatihan itu ditujukan kepada kepala desa se-Kabupaten Aceh Utara, tertanggal 18 Mei 2022. Dalam surat bernomor: 1271/I.P3-TPB/X/2022 tersebut disebutkan bahwa dilaksanakan kegiatan pelatihan pupuk organik se-Kabupaten Aceh Utara pada 1 sampai 5 Juni 2022 di Bogor.

“Untuk itu, dimohon kepada kepala desa merekomendasikan peserta dari unsur desa. Adapun biaya registrasi dan pembayaran kontribusi peserta Rp15.000.000/peserta,” bunyi surat itu. [] (Ril)

 

  • Bagikan