The Power of Social Media

  • Bagikan
Dian Budi Wijaksono

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara bertahap semakin maju dan digunakan dalam berbagai sektor organisasi. Hal tersebut juga mempengaruhi perkembangan media yang ada saat ini. Dulu kita hanya mengenal media konvensional seperti koran, majalah dan lain sebagainya, namun saat ini di era globalisasi kita mengenal media baru seperti media sosial dan lain sebagainya. Media sosial telah menjadi kebutuhan manusia saat ini, tidak hanya untuk berinteraksi dengan orang-orang terdekat, media sosial bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti mencari teman lama yang terkoneksi dan juga dapat menambah teman baru, mencari pekerjaan, berjualan, berbagi momen penting, dan sekedar mencari hiburan. Anwar (2017) mengatakan bahwa media sosial merupakan salah satu media yang berkembang paling pesat. Sekitar 70% dari pengguna internet di seluruh dunia juga aktif dalam media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube dan layanan pesan instan WhatsApp masih sangat tinggi tingkat penggunanya sampai saat ini. Meski demikian, penggunaan media sosial juga telah menyebabkan segudang masalah, antara lain pergeseran budaya dari budaya tradisional menjadi budaya digital.

Cahyono (2016) menambahkan bahwa lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada. Selain itu, penyalahgunaan media sosial dapat saja menghasilkan perilaku komunikasi sosial yang buruk. Tidak heran jika ada perilaku pengabaian orang lain dalam berinteraksi karena perhatian yang lebih tertuju kepada ponsel (phubbing), perundungan (bullying) dan pencurian data untuk penipuan. Bahkan ujaran kebencian (hate speech) mengiringi kebebasan berpendapat di media sosial. Oleh karena itu, masyarakat seharusnya mewaspadai kebebasan berekspresi serta tetap berpegang pada etika komunikasi dan pengendalian diri yang baik. Kekuatan media sosial memengaruhi masyarakat didasarkan secara eksklusif pada aspek sosialnya. Hal itu dikarenakan media sosial adalah sebuah perangkat lunak untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Pengaruh media sosial sangat besar hingga dapat membuat seseorang yang awalnya tidak terkenal bisa menjadi besar dan terkenal, atau sebaliknya. Dalam setiap kegiatan interaksi, biasanya melibatkan komunikasi baik dilakukan secara verbal maupun non-verbal. Dengan adanya perangkat lunak canggih yang dihasilkan dari perkembangan teknologi, gaya komunikasi mengalami perubahan. Perubahan tersebut tampak dari banyaknya yang menggunakan media digital sebagai media komunikasi. Semula teknologi yang terkait dengan komunikasi adalah pemanfaatan telepon, telegram, dan radio sebagai media komunikasi. Akan tetapi, memasuki era revolusi industri 4.0, perkembangan media komunikasi menjadi semakin pesat. Setiap organisasi atau perusahaan harus memanfaatkan perkembangan teknologi informasi komunikasi dan kekuatan pengaruh media sosial sebagai peluang bisnisnya.

Fungsi media sosial menjadi hal utama dalam penyebaran informasi dan mempengaruhi opini publik yang ada. Informasi yang dihadirkan di media sosial, telah mengubah perilaku dan sudut pandang masyarakat. Hadirnya media sosial juga menjadi terobosan baru dalam menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat.

Kreatifitas dalam tulisan ataupun gambar-gambar yang disajikan menjadi terobosan baru dalam mempengaruhi opini publik yang ada. Informasi yang dihadirkan menjadi asupan utama masyarakat dalam membuat sebuah keputusan. Namun seiring dengan banyak informasi yang disampaikan oleh media sosial, timbul masalah pada masyarakat yang tidak bisa memilah berita hoaks atau kebohongan dengan berita yang benar adanya. Dalam beberapa kejadian, informasi hoaks ditelan mentah-mentah oleh masyarakat yang berakibat pada konlfik dengan pihak-pihak tertentu. Perkembangan media sosial juga harus sejalan dengan perkembangan pengetahuan masyarakatnya. Kedua hal ini perlu menjadi perhatian agar konflik-konflik yang tidak kita inginkan tidak terjadi. (*)

Penulis: Dian Budi Wijaksono
  • Bagikan